Richardo Orlando Uneputty, Nate Robinson-nya NBL Indonesia
Pemain Terpendek yang Jago Balap Motor
Mengidolakan Nate Robinson, Richardo Orlando
Uneputty menggunakan nomor punggung 4, sama dengan sang bintang. Tidak
hanya nomor punggung, tampang dan aksi Richardo mirip dengan point
guard Golden State Warriors itu. ---
Point guard Comfort Mobile BSC Jakarta Richardo Orlando Uneputty menjadi bintang kemarin (10/3) saat timnya bertanding melawan Satya Wacana Angsapura Salatiga di DBL Arena. Pada pertandingan perdana Flexi NBL Indonesia seri V itu, Richard berhasil mencetak 21 poin dan 6 rebound. Meski akhirnya BSC menyerah dengan skor tipis 68-70, permainan Richard atraktif dan menghibur.
Menjadi pemain terpendek di NBL Indonesia dengan 163 cm, Richard menutupinya dengan skill menawan. Dribble-nya lengket, tembakan jarak jauhnya akurat. Pada laga melawan Satya Wacana kemarin, Richard mampu melesakkan dua di antara empat tembakan tiga angka.
Total hingga saat ini, Richard menjadi pencetak poin tersubur nomor dua di timnya dengan total 186 angka atau selisih lima poin dari Airlangga Sabara. ''Saya sadar dengan kekurangan saya berupa tinggi badan. Namun, pelatih kerap mengingatkan, jadilah pemain dengan dribbling yang baik, setajam peluru,'' kata pemain 25 tahun itu kemarin.
Sejatinya, BSC sudah ngebet untuk mendapatkan pemain berjuluk Ambon itu musim lalu. Namun, Richard menolak dengan mengatakan tidak siap. Menurut dia, bermain di kasta tertinggi seperti NBL Indonesia butuh pemikiran yang sangat matang.
Akhirnya, selama setahun fokus Richard bermain untuk tim kampusnya, STIE Swadaya Jakarta Timur. Hasilnya, dalam event Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2011, tim DKI Jakarta yang dibelanya berhasil meraih medali emas, mengalahkan Sumatera Utara di final.
Richard menyebut nama pelatihnya di SMAN 1 Bekasi, Abdul Fattah Setiawan, sebagai sosok yang sangat berpengaruh pada perjalanan karirnya saat ini. Sebab, dialah yang mengenalkan basket kepada pemain kelahiran Bekasi itu.
Richard mengatakan, sebelumnya dirinya bermain bola voli. Dia mengikuti jejak orang tuanya, Frans Williams Uneputty dan Christina Albertina Nanlohy. Keduanya merupakan pemain tim voli Jawa Barat. Namun akhirnya, Richard tertarik menggeluti basket saat duduk di bangku SMA. ''Pak Abdul Fattah yang banyak memengaruhi saya bermain basket. Saya sangat berterima kasih kepadanya,'' tegasnya.
Richard menuturkan, kemampuannya men-dribble bola juga berasal dari pelatihnya itu. Setiap malam selepas latihan, Richard menambah porsi khusus untuk latihan dribble. Pada latihan malam, Richard kadang berlatih di dalam GOR yang gelap.
Richard sangat mengagumi pemain basket NBA asal tim Golden State Warriors, Nate Robinson. Menurut dia, Robinson merupakan inspirasi terbesarnya. Sebab, dengan badan yang tidak tinggi, Robinson mampu bersaing di liga paling bergengsi di dunia.
Selain itu, Robinson pernah memenangkan kontes slam dunk NBA All-Star, hal yang sebelumnya dianggap mustahil bagi pemain bertubuh pendek.
''Saat Robinson datang ke Jakarta, saya menontonnya. Memang tidak bisa foto dan lainnya. Tetapi, melihat idola saya dari jauh sudah cukup bagi saya. Nate membuktikan, tidak ada yang tak mungkin dalam permainan ini. Dia gokil banget,'' tegasnya.
Untuk mengisi waktu senggang, Richard memiliki hobi unik. Dia sering beraksi dalam olahraga balap motor. Mulai road race, drag race, sampai balap motor jalanan. ''Drag race agak semiprofesional begitu. Tetapi, memang fokus saya seluruhnya untuk basket,'' paparnya. (nur/c6/ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar