Jakarta - NBA musim 2014-2015 akan kedatangan sosok
'raksasa' dalam diri Sim Bullar. Baru berusia 21 tahun, Bullar punya
tinggi badan mencapai 2,26 meter dan tercatat sebagai salah satu pemain
tertinggi di sejarah NBA.
Bullar telah resmi bergabung dengan
Sacramento Kings pada 14 Agustus lalu. Meski masih harus menantikan
debutnya di laga resmi NBA yang baru bergulir Oktober mendatang,
bagaimanapun pemain keturunan India ini telah mencatatkan dirinya ke
dalam buku rekor kompetisi tersebut. Pemain kelahiran Ontario, Kanada
ini tercantum sebagai pemain tertinggi yang aktif di NBA.
Dengan
tinggi 2,26 meter, Bullar pun masuk ke dalam daftar pemain-pemain
tertinggi sepanjang sejarah NBA. Sejauh ada 12 nama 'raksasa', beberapa
masih aktif sementara sebagian besar sudah non-aktif.
Dimulai
dari yang 'terpendek' yakni dengan tinggi badan hanya 2,24 meter. Ada
beberapa nama yakni Ralph Sampson, Priest Lauderdale, Rik Smits, dan
Mark Eaton.
Sampson dan Eaton bermain di periode yang hampir
sama, yakni awal 1980 sampai awal 1990-an. Keduanya pun relatif
berprestasi. Sampson misalnya, gemilang bersama Houston Rockets yang
jadi tim pertamanya.
Di musim perdananya, Sampson langsung dianugerahi predikat Rookie of The Year. Dia juga sempat empat kali tercantum di susunan NBA All-Star dari 1984-1987, bahkan digelari pemain terbaik All-Star pada 1985.
Sementara
Eaton tampil cukup oke bersama Utah Jazz. Dia sempat dua kali digelari
Pemain Bertahan Terbaik pada 1985 dan 1989, juga empat kali merebut
predikat sebagai pemain dengan jumlah blok terbanyak. Berkat penampilan
inilah Eaton masuk ke susunan pemain All-Stars pada 1989.
Tak
seperti dua rekan seprofesinya, Rik Smith cenderung lebih 'sunyi'. Meski
demikian dalam karier NBA-nya bersama Indiana Pacers sejak 1988-2000,
Smith sempat sedikit meninggalkan jejak, yakni masuk dalam susunan
Rookie Terbaik pada 1988 dan All-Stars pada 1998. Sedangkan Priest
Lauderdale tak sempat meraih banyak hal dalam dua tahun kariernya di
NBA, masing-masing satu tahun bersama Atlanta Hawks dan Denver Nuggets.
Dua
nama lain dalam daftar pemain tertinggi di sejarah NBA adalah Slavko
Vranes (2,30 meter) dan Pavel Podkolzin (2,26 meter). Keduanya saat ini
masih aktif bermain, namun hanya menjalani masa yang singkat di NBA.
Vranes
masuk ke NBA setelah direkrut New York Knick pada musim 2003. Tak
sempat unjuk gigi, pemain yang saat ini berusia 31 tahun itu lantas
dibebaskan dari kontrak. Vranes kemudian sempat ditampung Portland Trail
Blazers dengan kontrak hanya 10 hari. Setelah hanya tampil di satu
laga, pemain berpaspor Montenegro itu akhirnya 'menyerah' dari NBA dan
memperkuat tim Serbia, Red Star Beograd.
Setali tiga uang,
Podzolkin juga tak bertahan lama di NBA. Direkrut Dallas Mavericks pada
2004, pemain yang kini berusia 29 tahun itu tak berhasil mempertahankan
kariernya di Amerika Serikat dan dilepas oleh klub pada 2006.
Salah
satu pemain tertinggi yang paling sukses adalah Chuck Nevitt. Memang
gelar individu sosok bertinggi 2,26 meter ini tak sementereng
'raksasa-raksasa' lainnya, tapi dia adalah satu-satunya yang punya gelar
juara NBA, yang diraih bersama LA Lakers. Nevitt sendiri memulai karier
bersama Houston Rockets pada 1982 dan mengakhiri karier NBA bersama San
Antonio Spurs pada 1993. Titel juara NBA adalah satu-satunya gelar yang
diraih sepanjang karier.
Orang-orang
Asia boleh berbangga hati pernah diwakili sosok Yao Ming di NBA.
Mengingat orang-orang Asia dikenal mungil-mungil, pemain bertinggi badan
2,29 meter ini barangkali adalah satu-satunya atlet Asia dengan postur
sedemikian jangkung.
Yao berkiprah di NBA bersama Houston Rockets
sejak 2002-2011 silam. Dia cukup punya prestasi di antaranya delapan
kali masuk susunan NBA All-Stars. Kariernya diabadikan dalam sebuah film
dokumenter berjudul The Year of the Yao dan sempat merilis sebuah otobiografi berjudul Yao: A Life in Two Worlds.
Soal
popularitas, Shawn Bradley dan Gheorghe Muresan barangkali adalah yang
paling terkenal. Bukan cuma karena tinggi badannya yang masing-masing
mencapai 2,29 meter dan 2,31 meter secara berurutan, namun karena
keduanya juga sempat berkarier di layar lebar.
Bradley yang
pernah memperkuat Philadelphia 76ers, New Jersey Nets, dan Dallas
Mavericks, tercatat sempat tampil di film anak-anak Space Jam yang
populer di tahun 1996. Di film tersebut, dia bermain bersama Muggsy
Bogues, Larry Johnson, Charles Barkley, dan Patrick Ewing yang
diceritakan kehilangan kemampuan bermain basket. Dia juga sempat tampil
di beberapa film lain seperti Walker Texas Ranger dan The Singles Ward.
Tak
kalah dari Bradley, Muresan juga sempat aktif di dunia hiburan. Mantan
penggawa Washington Bullets (sekarang Washington Wizards) dan New Jersey
Nets ini pernah tampil di film berjudul My Giant. Muresan juga
'nongol' di video klip penyanyi rap ternama Eminem yang berjudul "My
Name Is" sebagai seorang ventriloquist. Tak berhenti di sana, Muresan
beberapa kali jadi bintang iklan antara lain iklan Snickers dan ESPN.
Satu
nama tersisa dalam daftar 'raksasa-raksasa' NBA adalah Manute Bol.
Selain namanya yang unik, Bol juga ternyata lahir di tengah keluarga
yang 'menarik'. Bapaknya punya tinggi badan 2,03 meter sementara ibunya
2,08 meter. Dia bahkan mengaku kakek buyutnya punya tinggi 2,39 meter.
Maka
tak mengherankan jika Bol bertinggi 2,31 meter. Mengawali karier NBA
bersama Washington Bullets, Bol sempat berpindah-pindah tim antara lain
Golden State Warriors, Philadelphia 76ers, dan Miami Heat. Salah satu
prestasinya adalah dua kali menjadi pemain dengan jumlah blok terbanyak
pada 1986 dan 1989.
Namun sayangnya hidup harus Bol berakhir
tragis. Bol meninggal di usia 47 tahun karena gagal ginjal akut dan
komplikasi sindrom Steven-Johnson, sebuah sindrom yang menyerang kulit
dan terkenal mematikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar